Poto Bersama Evobus
Poto Bersama Evobus
Matahari masih tampak gagah memancarkan kharismanya ketika satu persatu rekan BisMania Community (BMC) Korwil Yogyakarta berkumpul, baik di garasi Tami Jaya maupun di Terminal Giwangan. Hari ini, Selasa 23 Maret 2010 kami semua hendak menuju Jakarta dalam rangka menghadiri perhelatan akbar bertajuk Indonesia International Bus Truck and Components (IIBT) 2010.
Pada kesempatan kali ini, perjalanan menggunakan armada PO. Tami Jaya AB 7302 AS. Bis warna putih dengan livery sketsa ikan hiu ini memakai mesin Hino RK8J dalam balutan Grand Aristo kreasi New Armada Magelang. Bis yang akan membawa kami ke Jakarta sudah siap. Langsung saja, satu persatu rekan segera naik. Keluar dari garasi, kami menuju Terminal Giwangan. Di sana telah menanti rekan kami yang lain. Setelah semuanya berkumpul, bis berangkat menuju Jakarta. Tak kurang dari 39 rekan BMC Yogya berkesempatan menghadiri IIBT 2010.
Hangatnya sang surya kala senja mengiringi keberangkatan kami. Jam menunjukkan pukul 17.43 ketika kami meninggalkan Yogyakarta. Jalur yang kami lalui adalah jalur selatan. Arus kendaraan relatif sepi. Maklum, bukan akhir pekan atau hari libur. Di belakang kemudi ada Pak Hari dan Pak Slamet menjadi asistennya.
Di tangan Pak Hari, perjalanan menyusuri jalur selatan terasa menyenangkan. Jalanan yang lengang membuatnya leluasa memaksimalkan tenaga RK8J. Gas dibejek dalam-dalam. Alhasil, bis melaju cepat. Apalagi saat melewati daerah Petanahan yang dikenal sebagai Jalur Daendels. Benar-benar tiada lawan. Melaju mulus tanpa hambatan. Sesekali ngeblong truk yang melintas di jalan alternatif ini.
Hingga akhirnya kami harus beristirahat sejenak. Pukul 19.23 kami tiba di Rumah Makan Candisari, di bilangan Karanganyar, Kebumen. Hidangan sudah siap tersaji. Tak ingin menyia-nyiakan momen, kami semua segera menyantapnya. Perut lapar menjadi kenyang. Sejenak kami beristirahat sembari menunggu satu rekan yang akan menyusul, yakni Gus Gopenk.
Mendadak kami dikejutkan oleh kedatangan mobil Patwal Polres Kebumen yang kemudian parkir persis di samping Tami Jaya. Yang membuat kaget adalah ketika penumpang mobil patroli itu turun. Ternyata orang itu adalah Gus Gopenk.
”Kamu ditangkap polisi, Penk ?”, tanya Bung Uus.
”Ah, nggak juga ”, jawab Gus Gopenk, ”nih, tanganku saja tidak diborgol”.
”Lalu, mengapa sampai naik mobil polisi ?”
”Ya kebetulan saja. Asal tahu saja, polisi-polisi itu teman karibku. Dan bersedia mengantar”, seloroh Gus Gopenk sambil cengengesan.
Istirahat satu jam sudah cukup. Gus Gopenk juga sudah datang. Perjalanan dilanjut lagi. Ternyata, mobil Patwal searah dengan kami dan menawarkan diri untuk mengawal. Tentu saja, kami semua sangat senang dengan penawaran ini dan menyetujuinya. Pak Hari kemudian merapat ke mobil Ford putih bersirine itu. Rekan Gus Gopenk di Polres Kebumen membukakan jalan bagi kami. Kebetulan, ada tugas yang mengharuskan mereka berangkat ke Purwokerto. ”Apa salahnya kalau kita bareng ?”, ujar Pak Polisi baik hati tersebut.
Bagi kami BMC Yogya, perjalanan turing dikawal Patwal merupakan pengalaman yang mengesankan. Pak Hari menginjak habis pedal gas demi mengikuti Patwal. Goyang kanan goyang kiri. Salip kanan salip kiri. Benar-benar full speed. Untuk mengimbangi laju Patwal, AC bahkan harus dimatikan sejenak. Jarum spedometer bermain di angka 110 – 115. Sesekali bahkan menyentuh angka 120. Kami benar-benar dibuai oleh tenaga gahar RK8J.
Namanya saja dikawal Patwal. Jalur kanan menjadi menu favorit. Sirine yang dibunyikan cukup efektif untuk membuka jalan. Kendaraan lain menepi dan melambat. Adrenalin kami ikut terpacu tatkala ngeblong terus. Melewati jajaran kendaraan lain. Bahkan, ada kejadian unik dan mengesankan.
Suatu ketika, kami harus melintasi rel kereta api. Saat itu palang pintu sudah tertutup. Kendaraan mengular ke belakang panjang sekali. Mobil Patwal ngeblong kanan. Pak Hari terus menempel ketat. Begitu mendekati palang pintu, kereta yang ditunggu-tunggu ternyata belum lewat. Mengetahui ada Patwal, petugas membukakan palang pintu dan membiarkan kami semua lewat. Habis kami lewat, palang pintu ditutup kembali. Dan beberapa detik kemudian, ketika kami menoleh ke belakang, kereta api yang ditunggu akhirnya lewat. Wah, benar-benar aksi yang mendebarkan. Mirip di film-film action deh pokoknya.
Kami dikawal Patwal Polres Kebumen dari RM. Candisari hingga di Buntu. Di sini kami berpisah. Mobil Patwal berbelok ke utara sedangkan kami terus lurus ke barat. Puas rasanya dikawal Patwal. Perjalanan terasa begitu cepat sekaligus menegangkan. Walau menegangkan tetapi mengasyikkan. Pokoknya, dua jempol dech buat Bapak-bapak Polres Kebumen yang telah mengawal kami. Terimakasih dan terimakasih.
”Ingin rasanya dikawal sampai Jakarta”, komentar Bung Uus.
”Tapi ya kasihan, entar siapa yang nanggung solarnya ?’, balas Febri.
”Hehehe, bisa-bisa jam 12 sudah nyampe Jakarta”, ujar rekan lain.
Lepas dari Buntu, berlanjut sampai Majenang. Tak banyak bis-bis yang kami temui. Biarpun begitu, Pak Hari tetap on speed. Ngeblong truk dan truk. Tetapi rupanya sedari tadi ada satu bis yang beriringan dengan kami. Kadang di depan, kadang di belakang. Ya, kami menyadari ada Siliwangi Antar Nusa Nucleus 3 Hino RG yang seiring sejalan semenjak dari Yogyakarta tadi. Waktu kami masih di Gamping menunggu rekan, SAN sudah duluan ke barat. Kami mentusul dan ngeblong di daerah Temon. Saat kami istirahat di RM. Candi Sari, SAN melaju mendahului. Eh, sekarang ketemu lagi di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat. Pak Hari berupaya menempel. Rupanya SAN tahu. Buktinya, sekarang SAN melakukan perlawanan. Tak ayal, pertarungan dua pendekar Hino tak terelakkan. Suasana malam terasa hangat melihat geliat Tami Jaya menelikung SAN. Sampai di daerah Ciamis, salip menyalip susul menyusul masih terjadi. Sayang, pertarungan Hino RG dengan RK8J harus terhenti tatkala SAN beristirahat didaerah Tasikmalaya.
Pak Hari sepertinya tak mengenal kata lelah dalam ”menggoyang Mbak Tami”. Bis asal Yogyakarta ini tetap melaju kencang menyusuri gelapnya malam kota Garut hingga Bandung. Saat memasuki tol Cileunyi hingga Cipularang, RK8J ini tetap mantap difrekuensi 100 – 115 km/jam. Walau digeber kenceng, Grand Aristo ini sangat stabil meliuk-liuk jalanan. Hingga akhirnya jam menunjukkan pukul 02.57 ketika kami tiba di ujung tol Cipularang. ”Hah, sudah mau nyampe Jakarta ? Sepagi ini ?”, teriak seorang rekan yang baru saja terbangun. Berhubung masih kepagian, kami memutuskan untuk rehat sejenak di Rest Area KM. 34 Cikarang.
Udara dingin yang menusuk kulit tak menghalangi kami untuk mandi. Bergantian satu persatu. Supaya hangat, secangkir teh atau kopi menjadi teman sarapan kami. Kehadiran bis-bis AKAP dari sisi timur yang masuk ke Jakarta menjadi hiburan tersendiri. Pukul 05.52, rombongan bergegas melanjutkan perjalanan. Jakarta pagi ini indah sekali. Jalanan masih sepi. Lancar jaya deh. Sampai-sampai sat kami tiba di areal PRJ Kemayoran suasananya masih lengang. Jam 07.23 ternyata pintu gerbang masih tertutup. Penjaga menghampiri kami dan mempersilahkan masuk.
Pagi yang hangat. Persiapan pembukaan IIBT 2010 tampak di sana- sini. Menjelang pukul sembilan, hall dibuka. Kami dipersilahkan masuk. Tak lama berselang, acara seremonial dimulai.
Pengunjung memadati hall D JIExpo. Pameran bis, truk, dan aneka komponen pendukung resmi dibuka. Kami berkesempatan melihat kemajuan aneka teknologi terdepan saat ini. Setiap stand menyuguhkan produk terbaiknya. Kami berkeliling dari satu stand ke stand lain. Penjelasan yang disampaikan para penjaga stand menambah wawasan kami. Belajar sambil refreshing, mungkin itulah yang kami lakukan saat ini.
Tak lupa, kami juga menyambangi stand BisMania Community (BMC) yang turut memeriahkan IIBT 2010. Aneka produk dan informasi seputar komunitas penggemar bis terbesar di Indonesia ini tersaji lengkap. Stand yang digawangi Trio Macan (Mantap, Cakep dan Menawan) yakni Mas Wahyudi Irianto, Mas Harsono, dan Mas Habib Jaya ini cukup mendapat apresiasi dari pengunjung. Baik dalam maupun mancanegara. Termasuk pula saudara Vijay yang datang dari India mengaku kaget, heran sekaligus salut ketika mengetahui di Indonesia ada komunitas seperti BMC ini.
Tak terasa, lebih dari 8 jam kami menikmati pagelaran internasional yang diikuti oleh 10 negara tersebut. Tak ada lelah yang kami rasakan. Sungguh, sebuah proses belajar yang menyenangkan. Tepat jam 15.00, kami meninggalkan arena PRJ. Berhubung ingin cepat sampai ke Yogyakarta, kami melewati jalur selatan lagi. Kami beristirahat sejenak dengan makan malam di RM. Pribadi di bilangan Sadang. Usai makan malam, kami mengisi acara pulang dengan menggelar kuis berhadiah doorprize menarik. Dalam buaian kelembutan Tol Cipularang, kuis digeber dengan dipandu MC kocaknya BMC Yogya yakni Bung Uus. Aneka pertanyaan dilontarkan mulai yang serius sampai lima rius (maksudnya guyonan, lucu-lucuan gitchu !). Kemeriahan, canda tawa, dan keakraban terlihat jelas dalam acara ini. Kuis selesai, disusul dengan acara terakhir yakni tidur. Yups, kini rasa lelah mendera kami. Maka, jok empuk C71 menjadi pengantar tidur yang meninabobokaan kami semua. Pokoknya, semua terlelap dalam mimpi-mimpi indahnya. Kecuali Pak Hari. Ya iyalah, masak mau ikut tidur. Entar yang nyopir siapa ?
Sama seperti kemarin, perjalanan pulang tetap geber abis. RK8J tampil garang dengan melibas tanjakkan, menaklukan tikungan, dan menyalip kendaraan di depannya. Target untuk tiba di Yogyakarta pas adzan Shubuh ternyata meleset. Kami sampai lebih awal, tepatnya jam 03.19 dinihari. Ada yang turun di Giwangan, sebagian lagi di garasi.
Sungguh sebuah perjalanan yang menyenangkan. Perjalanan yang terbilang cepat, aman lagi nyaman. Start boleh molor, tetapi finish lebih cepat dari target. Duet Pak Hari dan Pak Slamet terbilang ampuh dalam mengantarkan kami di IIBT 2010. Meminjam testimoni Bung Didiek Edhi yang mengatakan bahwa 99% bis malam sekarang adalah bis banter, sepertinya akan bertambah lagi testimoni lain. Mungkin kelak akan ada testimoni yang mengatakan bahwa 99% bis pariwisata adalah bis banter. Bahwa bis pariwisata tak mau kalah dan berani unjuk gigi. Kami merasakan betul naik bis pariwisata yang kenceng banget. Dikawal Patwal maupun sendiri tetap full speed. Biar full speed tapi tetap safety.
Perjalanannya mengesankan. Cari ilmunya menyenangkan. IIBT 2010 benar-benar top abis dech ! Semoga tahun depan kami bisa merasakan sensasinya lagi.
thx to
Terimakasih kami haturkan kepada :
- New Armada
- PO. Tami Jaya
- Organda DIY Divisi Pariwisata
- Rekan-rekan BMC Jakarta
- Dan semua pihak yang telah menyukseskan acara ini.
(Artikel oleh Bowo, Poto oleh Braam Delfianto)
Selasa, 30 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar